Saya kira hampir semua orang pasti pernah diperiksa tekanan darahnya. Mungkin ada yang bertanya dalam hati, “Bagaimana ya kok bisa tekanan darah diukur?”. Sebenarnya prinsip kerjanya sederhana. Bagi yang pernah belajar fluid Statics di mata kuliah Mekanika Fluida mungkin bisa memperkirakannya dengan baik. Berikut ini saya coba paparkan secara singkat bagaimana prinsip pengukuran tekanan darah tersebut. Gambar dan penjelasan ini saya ambil dari ebook Fundamentals of Fluid Mechanics yang dibuat oleh Bruce R. Munson, Professor of Engineering Mechanics at Iowa State University since 1974, Donald F. Young, Anson Marston Distinguished Professor Emeritus in Engineering, is a faculty member in the Department of Aerospace Engineering and Engineering Mechanics at Iowa State University, dan Theodore H. Okiishi, Associate Dean of Engineering and past Chair of Mechanical Engineering at Iowa State University. Mohon maaf para Mr di atas, saya belum ijin untuk menampilkannya di sini, boleh ya… π
Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah sama dengan U-Tube Manometer. Manometer adalah alat pengukur tekanan yang menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk menentukan tekanan. Manset dipasang ‘mengikat’ mengelilingi lengan dan kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan. Pembacaan tinggi mercuri dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic) dan lowest pressure (diastolic).
Prinsip U-Tube Manometer
Tekanan pada titik A sama besarnya dengan pada titik 1. Tekanan di titik 2 adalah tekanan di titik 1 ditambah dengan h1. Tekanan di titik 2 sama dengan tekanan di titik 3, yaitu h2. Berdasarkan persamaan besar tekanan di titik 2 dan titik 3, dapat dituliskan sebuah persamaan :
Fluida pada A dapat berupa liquid atau gas. Bila fluida pada A berupa gas, pada umumnya tekanan h1 dapat diabaikan, karena berat dari gas sangat kecil sehingga P2 hampir sama dengan PA. Oleh karena itu berlaku persamaan :
Dalam kasus alat pengukur tekanan darah, h2 adalah tinggi cairan merkuri pembacaan pada kaca tabung dan adalah berat spesifik dari merkuri.
Berikut ini adalah tambahan penjelasan teknis (yang saya cuplik dari wikipedia) atas komentar Goio dan Wiku :
Stetoskop biasanya diletakkan diantara lengan (arteri pembuluh darah) dekat siku dan ‘bebatan kain bertekanan’ yang mengikat lengan. Tujuan bebatan kain dipompa (diberi tekanan) agar aliran darah yang melewati pembuluh darah arteri di lengan jadi terhenti. Pada saat tekanan dalam bebatan kain dilepaskan perlahan-lahan, dan kemudian darah mulai dapat mengalir lagi melalui pembuluh darah arteri, maka dari stetoskop akan terdengar suara wussshhhh…(suara sedkit menghentak). Hal itu merupakan pertanda untuk ‘mencatat’ penampakan ukuran pada manometer, yang merupakan tekanan darah systolic. Dan seterusnya sampai suara (wushhh…) tidak terdengar kembali yang mana itu merupakan ukuran tekanan darah dyastolic (dilihat dari displai manometer).
Ukuran tekanan darah normal untuk manusia dewasa (dengan kondisi saat pengukuran normal, tidak setelah berolahraga):
* Systolic : kurang dari 120 mmHg (2,32 psi atau 15 kPa)
* Diastolic : kurang dari 80 mmHg (1,55 atau 10 kPa)
Hmm hmm… gitu toh…. tapi… maap bro, masih belum jelas :p hihihiih…. mekflunya lemah nih π Jelasin lagi dong :p
Wiku, Apanya lagi yang dijelasin. Baca ndiri yak di ebooknya :p
Wakss… huuh… dasar tidak bertanggung jawab. Jelasin atuh ke kita2 yang baca :p kekekekkekek
Lagian… awak males baca ebooknya… :p kan tabiat pemalas masih belum ilang bos π
wuaahhh mas rendra…
mentang2 nih… mentang2 dah lulus.. mentang2 dah ST.. mentang2 MekFlu nya jago…
tapi nggak boleh mentang2, trus lupa mampir di blog ku yah… wuakaka…
di link langsung yah.. boleh kan.. π
gimana neh kabarnya??? lagi dimana?? sombong amat..!!!?? wuakaka π π
Wiku,
yang mananya yang perlu dijelaskan lebih lanjut? moga-moga aku bisa beri penjelasan… Kalau ternyata aku gak bisa, nanti kamu tanyakan ke Profesormu yah… Nanyang gitu loh :p
Ricky,
Seluruh warga ‘kampus seberang kebun binatang’ itu juga tahu kalo masternya Mekflu teh ya Ricky Saputra :D. Okeh, silahkan dilink, nanti saya juga ‘nge-link-in’. Kabar baik, alhamdulillah. Lagi dimana, saat menulis ini saya sedang di depan komputer :p Sombong? jangan sampe deh! π
ya lagi depan komputer juga lah.. wuakaka… π π π
kalau buat ngukur tekanan komputer pakai apa ya? kompiku sering lelet, jangan2 kena tekanan darah tinggi…
ganti aja win nya,, sp2
Geng,
kalo stetoskop yang sering dipake sama si suster pas lagi ngukur tuh apa? Akh, ente ngejelasinnya yang basic dulu lah, baru bagian mech-eng-nya .. jangan belum2 dah bernoulli aja yang keluar…
ini saran doang, Geng. Gimana kalo ceritanya mulai dari bagian2 alat itu apa aja dan seterusnya.
aku masih belum mudeng bagaimana tekanan aliran darah bisa jadi tekanan pada tabung? …
eh, ngerti maksud pertanyaannya gak? π
Ricki,
Berarti khan bener apa yang saya bilang :p
Wargabanten,
Coba aja pake komputer tension meter :p Udah minta aja gratisan ama pejabat banten-nya ituh
Goio,
Ok deh Goy, ntar kutambahin lagi penjelasannya. Baru sempet buka blog lagi nih. π
Buat kβGoio,
Salam kenal, saya Dewi. Mmh, boleh nanggepin komentar kβGoio kan?
Tapi ini cuman sepengetahuan sy aja yah kak, krn sy baru tingkat 1 FK di salah satu PTS di Jakarta, jadi mohon maklum kalo banyak kekurangannya=).
Yg sy tau, kalo kita mau mempelajari ttg sirkulasi / tekanan darah, tentu kita harus bertolak dari Hukum Poiseulle & Bernouli. Soalnya dlm hukum tsb ada hubungan antara tekanan, kekuatan aliran & tahanan (Poiseuille) yg berlaku di dalam susunan pembuluh darah. Pada prinsipnya, darah itu ngalir ke arah turunnya tekanan yg berlaku di sepanjang pembuluh darah tsb.
Nah dulunya itu, sedikit cerita sejarah dunia pertensian, kalo ga salah sekitar taun 1730an, R. Stephen H. ngegunain pipa gelas panjang yg langsung dihubungin ke pembuluh arteri kuda dgn pengantara trakea angsa. Kalo para ahli bedah, ngukur pembuluh darah pakai kateter yg dipasang langsung pd pembuluh darah, yg sebelumnya salah satu ujung kateternya dihubungin ke transduser tekanan.
Tapi berhubung cara Mas Stephen dan Om-om ahli bedah tsb sangat ga praktis, maka diciptakanlah Sfimomanometer (tensi.red) yg terdiri dari manometer air raksa, pressure cuff & stetoskop. Pressure cuff dipasang pada lengan kemudian dipompa perlahan-lahan dgn tujuan aliran darah dapat distop, nanti tampak air raksa dlm tabung naik pd skala tertentu (S), kemudian pas pressure cuff dilepas juga harus perlahan(D). Stetoskop diletakinnya di daerah volar persis di atas arteri brakhialis, melalui stetoskop itu bakal terdengar vibrasi turbulensi darah yg disebut Bunyi Korotkoff. Bunyi hilang pertama disebut Sistolik (S), sedangkan bunyi muncul pertama disebut Diastolik (D). Dari situ kita bisa memprediksi tekanan darah seseorang (dgn catatan systole/diastole.red).
Trus, sedikit mengenai stetoskop itu apa, biasanya alat itu digunain buat ngedengerin bunyi2 di dalam tubuh kita (normal apa enggak.red), ex: denyut jantung, suara nafas kita, etc.
Moga sedikitnya nyambung sama pertanyaan kβGoio, maap kalo ga pake bahasa formal=).
? = dewi,
Terima kasih, sudah bagi-bagi ilmunya π
Dewi,
waduh, kok makin banyak aja istilahnya hihihihi… tapi makasih banget, aku jadi mengerti lah sedikit2 π
btw, yang aku maksud dengan stetoskop di pertanyaanku itu adalah penggunaannya dalam mengukur tensi. Kan si susternya sering sambil ngedengerin sesuatu melalui stetoskop. Nah, itu fungsinya opo .. begitu lah kira :D… sekarang jadi ngerti dikit lah dengan adanya penjelasan mengenai suara korotkoff… jadi itu tokh yang didengerin …
jadi, kalo aku mau menyimpulkan, cara kerja alat pengukur tekanan darah ini adalah dengan menggunakan prinsip: “Berapa tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan aliran darah”… nah, si ‘berapa’nya itu bisa ditentukan menggunakan itung2annya bernoulli yang dikasih sama si Sugeng (Panggilan sayangnya Rendra dari sayah) kan? … nahh .. sekarang saya faham …
Geng,
begitu lah kira2 maksudku π .. ngerti gak dikau?
eh si Goio, khan udah ane jelasin di penjelasan tambahan sejak beberapa waktu lalu π
itulah.. aku kan cuman mbaca komennya, gak membaca ulang blogmu hihihi.. my bad… thanks, geng …
buat K”rendra..
salam kenal aku novi skrng lg kul diperguruan swasta kesehatan dimks.ada yg aku mau tanyakan dikit nih..sebenarnya saya sangat tertarik tentang pengukuran tekanan darah..menurut ka apa adaperbedaan antara pengukuran tekanan darah lengan kiri dan kanan.atau bagusnya posisi bagaiman pada saat melakukan pengukuran duduk atau tidurr..minta penjelasannya ya ka..
coz rencanaku mau ku jadikan sebagai masalah skripsiku mohon bantuannya ya….Thanks…
Novi,
Salam kenal juga. Pertama, Novi harus tahu bahwa saya tidak memiliki basic kedokteran, jadi pemahaman saya terhadap masalah sistem circulatory pada tubuh manusia masih jauh dari sempurna, bahkan harus dikoreksi. Tulisan ini saya buat berdasarkan pemahaman atas apa yang pernah saya baca.
Seperti yang telah saya tulis, prinsipnya adalah menyumbat aliran darah di brachial artery (dengan memberinya tekanan) dan kemudian mengalirkannya kembali. Dan tekanan saat itulah yang kemudian dicatat. Darah mengalir karena dipompa oleh jantung sehingga akan berbeda hasil pengukurannya antara pengukuran yang dilakukan setelah berolahraga , pada kondisi biasa, pada saat tidur dan pada saat perobahan psikologis (mental). Standar tekanan darah yang saya muat tadi adalah standar umum untuk pengukuran pada kondisi biasa.
Mengenai lengan kanan dan lengan kiri, saya pikir sama saja, tidak ada perbedaan selama tidak ada penyumbatan aliran pada artery (antara jantung dengan lengan yang kita tekan/pompa) di lengan kanan dan kiri. Aliran ke bagian kanan dan kiri sama kan? (mohon dikoreksi Novi). Sedangkan bagaimana posisi yang baik saat pengukuran, saya kok berpendapat lebih baik dengan posisi tidur. Saat tidur posisi jantung relatif sejajar dengan bagin tubuh yang lain sehingga tekanan di daerah yang diukur mungkin tidak jauh berbeda dengan pompaan jantung. Sedangkan saat posisi berdiri/duduk, jantung harus memompa ke atas (secara logika, lebih berat) dan kemudian saat aliran darah mengalir turun ke area lengan (akan ada efek gaya gravitasi – asumsi fluida darah ini tidak mengalir kontinyu- , ). Tapi dapat kita lihat, karena pada kenyataannya ada yang mengukur pada posisi duduk maupun juga tidur, maka mungkin saja hasilnya memang hampir sama. Kalaupun beda tidak signifikan. (bila demikian, mestinya sudah ada riset mengenai hal ini). Coba Novi cari-cari lagi ya di literatur maupun sumber yang lain. Maaf, bila ternyat tidak dapat banyak membantu.
Mo ngasi komen lg boleh kan??=)
Untuk Mbak Novi,
Ini sih cuman asumsi saya doang dari pengamatan “mengamati dosen2 saya”=). Lengan kiri dan lengan kanan sebenarnya memang sama saja, tapi lebih baik menggunakan lengan yang lebih sering digunain beraktifitas. ex: lengan kiri untuk yg kidal. Keuntungannya yah memperkecil resiko penegangan nadi, etc. Yah kan Mbak?=)
Terus soal posisi pengukuran, kebetulan saya kurang begitu inget berapa persentase perbedaan antara posisi berbaring, duduk atau berdiri. Tapi dari hasil praktikum kelompok saya awal semester 1 kemarin, tekanan posisi berdiri > posisi duduk > posisi berbaring. Kesimpulan yang saya ambil, memang gaya gravitasi sangat mempengaruhi kinerja jantung, dan posisi yang baik (atau paling mendekati, yg biasa dijadikan standart.red) untuk pengukuran adalah saat jantung berada sejajar dengan Sfigmomanometer, bukan begitu Mbak?=).
Kalo ga salah di buku2 fisiologi (Ganong, Guyton, Sherwood, etc) lengkap sekali menjelaskan tentang ini, di sana juga terdapat web yang bisa dikunjungin. Atau kalo Mbak membutuhkan e-book tentang ini, kakak bisa menghubungi Sekretariat Perpustakaan FKUI, atau hotline di nomor +6281574768687 atas nama nm2dc (National Medical Multimedia Development Center.red).
Maaf tidak bisa banyak membantu,
Salam Kenal,
Dewi=)
?,
Terima kasih, tambahan penjelasannya dik dewi
wah saya tertarik sekali dengan artikel beserta commentnya(terutama commennya dek dewi)
berkenaan dengan perbedaan tekanan darah a.brakhialis kanan dan kiri, memang selama ini orang2 beranggapan sama saja kecuali untuk penyakit2 tertentu,namun bila kita kembali melihat anatomis dimana arteri brakhialis sinistra dan dekstra berasal (a.brakhialis sinistra berasal dari langsung dari aorta sedangkan a.brakhialis dekstra adalah percabangan dari trunkus brachiocephalica baru berasal dari aorta),adanya percabangan langsung adn tidak langsung membuat saya berpikir “mungkin ada sedikit perbedaan diantaranya”(saya tidak berani mengatakan ada atau tidak karena harus berdasarkan penelitian2 dan referensi,namun sejauh ini saya belum menemukan referensi yang signifikan) Hal ini membuat saya tertarik untuk mengangaktnya sebagai tema dalam skripsi saya…
Mungkin kalau dewi memiliki referensi terbaru maka melalui ini bisa tolong dikimkan ke email saya chocobee-13@yahoo.com.Thanx.
makasih buat penjelasannya, gua sekarang jadi bisa ngerti apa yang namanya tensimeter. dan yang penting, gua jadi punya jawaban buat ngerjain problem gabungan matrikulasi kuliah gua. thanx ya bro…..!!
keren nih, hahahahahah
gila!!penjelasannya cukup memuaskan saya!
Terima kasih banyak – banyak.Serba sedikit saya dapat memahaminya.
Terima kasih banyak – banyak.
mw tanya dunk,,penjelasan tentang aplikasi tensi meter terhadap bidang kesehatan kaya gimana contohnya??
Iseng mo jawab boleh yah..=).
Mmmh, ini si jawaban saya sekenanya saja..
Yaah..kurang lebih kita bisa denger laju peredaran darah di jantung. Kalo emang ada tanda2 yg menjurus kearah “kelainan” atau “abnormalitas” kan si dokter bisa cepet2 ngambil langkah konkrit menganalisa lebih jauh untuk memastikan diagnosa tentang penyakit yang diderita seseorang..:p.
Tapi sekarang udah ada tensi digital. Jadi kalo emang kita ga ngerasa “ada sesuatu”, mendingan nensi sendiri di rumah.. Ga bermaksud promosi lho =)
aq masih bingung ni, apa sich kelebihan dan kekurangan tensi meter yang ada hubunganya sama mercury??? tolong ya dijelaskan dengan sedetail-detailnya.
terus ma proses kerja tensimeter lebih detail lagai donk?
mau tanya sebenarnya definisi detail tensimeter itu sendiri secara umum n luas ?abisnya penjabarannya luas banget jadi bingung euy makasih ya…bwt yang mau jwb
saya mau tanya,,,
aplikasi Sphygmomanometer(tensimeter) dalam ilmu fisika apa aja sih?
berdasarkan comment dari ka dewi katanya kalo kita mau mempelajari ttg sirkulasi / tekanan darah, tentu kita harus bertolak dari Hukum Poiseulle & Bernouli. Soalnya dlm hukum tsb ada hubungan antara tekanan, kekuatan aliran & tahanan (Poiseuille) yg berlaku di dalam susunan pembuluh darah. Pada prinsipnya, darah itu ngalir ke arah turunnya tekanan yg berlaku di sepanjang pembuluh darah tsb.
saya masih bingung tentang pernyataan diatas.
kalo misalkan kita dihadapkan pada kasus yang bersifat teoritis(rumus2) contohnya gimana?
tolong bantu saya,,, coz mo buat bahan presentasi neh,,,,
tolong banget,,,
terimakasih untuk yang udah bantu aku,,,
Pipi,
saya bingung harus ngejelasin apa lagi π Maap banget karena tidak banyak membantu π
Irfa,
Maunya sedetil apa ya? π
Nanda,
Yang namanya tensimeter ya untuk mengukur tekanan darah, bukan begitu? π
Yang selanjutnya, silahkan bu dewi menjawabnya… :p
Maaf ya, tidak bisa membantu…
Mau mencoba menjawab pertanyaan Mbak Nanda..
Mmh, sebenarnya saya kurang tahu kalau aplikasi tensi dalam ilmu fisika, tapi kalo aplikasi fisika dalam tensimeter ya banyak sekali. Cara kerja tensi itu sendiri kan menganut faham fisika, dan lain2.
Kemudian tentang komen saya, bingungnya dimana yah?
Pada dasarnya sih, sejalan dengan posting Mas Rendra tentang Hk.Bernoulli mengenai aliran zat cair pada tensimeter, saya hanya sedikit menambahkan penerapan Hk.Poiseuille pada pembuluh darah. Kalau ditanya kaitannya, simplenya seperti ini:
Dilihat dari rumus, keduanya dapat digunakan untuk mengetahui aliran zat cair melalui pembuluh darah (khususnya penerapan Bernoulli terhadap tensimeter.red).
Nah, untuk Hk. Poiseuille, didapat hubungan (Flow rate = Pressure/Resistance). Dari rumus Poiseuille (kalau belum ketemu rumusnya, tanya Mas Rendra aja ya.red) kita dapat mengetahui bahwa Resistance bergantung 4 hal:
a. Panjang pembuluh
b. Diameter pembuluh
c. Viskous / kekentalan zat cair
d. Tekanan
Maka didapat berbagai efek terhadap sebagai berikut:
1. Efek Panjang Pembuluh
makin panjang pembuluh, zat cair yang mengalir melewati pembuluh tsb akan mendapat tahanan semakin besar dan konsekwensi terhadap besar tahanan tersebut, debit zat cair akan lebih besar pada pembuluh darah yang pendek
2. Efek Diameter Pembuluh
kan zat cair yang melewati pembuluh bakal dihambat oleh dinding pembuluh. Jadi kecepatan aliran zat cair makin cepat pada pembuluh dengan diameter semakin besar
3. Efek Kekentalan
semakin kental zat cair yang melewati pembuluh, semakin besar gesekan terhadap dinding pembuluh dan sebagai konsekwensinya, diperoleh tahanan semakin besar
4. Efek Tekanan
jika tekanan zat cair/darah pada salah satu ujung pembuluh lebih tinggi dari ujung lainnya, maka zat cair/darah akan mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang rendah
Nah lho, tambah bingung kan? Aku juga bingung ngetik apaan hehehe. Abis susah kalo ngejelasin sesuatu via βsiniβ :p.
Btw, maaf kalau salah, soalnya pendalaman fisika saya hanya sampai SMA, jadi mohon koreksinya =)
Mmmh, contoh kasus dan aplikasi rumus..?
Sebenernya sih kalau di bidang kedokteran, banyak sekali contoh kasusnya. Tapi sayang di comment ga ada fitur penulisan rumusnya.. Jadi, contoh yang paling sederhananya aja yah..
1) Misal debit darah pada pembuluh arteri jantung adalah 100 cm3/menit untuk tekanan darah 100 mmHg. Bila jari-jari pembuluh arteri turun sebesar 20 %, maka berapa tekanan darahnya ? (arterioles diameter = 4-25 mm)
2) Seorang yang mempunyai debit darah 100 cm3/menit mempunyai tekanan darah 120 mmHg. Bila tiba-tiba ia dikejar anjing herder besar, maka debit naik menjadi 5 kali normal, berapa tekanan darahnya ?
– Kalau mau konfirmasi jawaban, bisa minta ke Mas Rendra =) –
Sedikit usul, kalau mau nyari bahan untuk presentasi dari internet baiknya mengambil dari jurnal2 ilmiah, ini beberapa situs favorite saya:
http://www.bmj.com
http://www.cochrane.org
guideline.gov
highwire.standford.edu
http://www.nbci.nlm.nih.guv/entrez/query.fcgi?db=PubMed
Waduh sudah malam, saya mulai semakin kacau :p. Oia, sebenarnya saya baru tingkat 2 di salah satu PTS di Jakarta, jadi maaf yah saya tidak bisa bantu banyak..=). Tapi kalau masih ada yang belum dimengerti seputaran fisika, Mas Rendra ini pakarnya lho:p.
Salam kenal,
Dewi A
terimakasih ka dewi atas infonya,,
bener-bener membantu.
salam kenal ka?
saya mahasiswi kesehatan masyarakat UI.
kalo bisa info yang tadi, dikirim juga ke email ku.
sekali lagi makasih ya?
Oia, buat ka rendra,,tolong dijawab dong soal dari ka dewi,, kan ka rendra jagonya fisika?
he,,,,
Oh.. Salam Kenal.. =)
Saya mahasiswi fk Universitas Yarsi.
Btw, saya tidak tahu imel Mbak Nanda :p.
apa pengaruh gaya berat terhadap tekanan darah?
oiya ka dewi,,,,nanda lupa kasih emailnya.
emailku nanda_aula@yahoo.co.id
makasih ya ka?
BTW universitas yarsi kan salah satu universitas idamanku,
dulu aku pengen masuk ke yarsi, tapi berhubung kepentok dana,,,,ya udah deh,,,,masuk UI aja.
he,,,,,,
ka,,,,,minggu-minggu ni mo UAS neh! doain ya ka?????
Mmmh, kebetulan tadi saya baca artikel di medicastore mengenai pengaruh gaya gravitasi bumi dgn tekanan darah, kurang lebih isinya seperti ini:
“Jika seseorang berdiri secara tiba-tiba, gaya gravitasi menyebabkan sejumlah darah terkumpul di dalam pembuluh vena di tungkai dan tubuh bagian bawah. Pengumpulan darah ini mengakibatkan berkurangnya sejumlah darah yang akan kembali ke jantung dan sejumlah darah yang akan dipompa oleh jantung. Sebagai akibatnya tekanan darah menurun.
Tubuh akan segera memberikan respon, dimana denyut jantung bertambah cepat dan kontraksinya menjadi lebih kuat. Pembuluh darah mengkerut sehingga kapasitasnya lebih kecil”.
Nanda,
Wah masa sih? jadi tersanjung :p.
Yang pasti UI kan bagus banged =)
Btw, di Yarsi ada beasiswa-nya lho.
Iya sama2, saling mendo’akan yah..
CAIO!! FIGHT!! FIGHT!! =).
Assalamualaikum ka dewi,,
makasih ya ka? dah dikirimin info lewat email.
bener-bener ngerepotin,,,
sebenernya ada yang mau aku tanyain lagi,,
kenapa kalo misalkan kita periksa ke dokter pasti yang pertama kali di cek adalah tekanan darahnya dulu pake tensimeter, emangnya dengan pengukuran tekanan darah seorang dokter bisa tahu apa penyakit yang terdiagnosis sebelum bertanya kepada pasien keluhannya apa?
apa fungsi pengukuran tekanan darah saat pertama kali pasien diperiksa?
seberapa penting pengukuran tekanan darah saat pertama kali periksa?
jika pemeriksaan tekanan darah oleh dokter diabaikan, apa pengaruhnya?
waduh,,,,,banyak banget ya ka?
maaf ya???
sebelumnya terimakasih atas jawabannya.
wassalamualaikum
Wa’alaikumsalam Wr Wb..
Iya,sama-sama =)
Btw, aku bukan dokter lho, jadi kurang tahu juga yah..
Cuma setahu aku, yang pertama kali dilakukan seorang dokter ketika pasien datang itu adalah Anamnesa, -seperti wawancara, jadi dokter menanyakan nama, umur, dan beberapa hal yang diperlukan (kalau belum terdata.red). Termasuk menanyakan keluhan sang pasien, karena dokter harus membuat diagnosa awal sebagai gambaran dugaan sementara penyakit apa yang diderita dalam tahap anamnesa ini-. Baru kemudian si dokter meminta izin memeriksa pasien, baik itu pengukuran tensi atau beberapa tahap penting lainnya.
Terus kalau di beberapa RS, biasanya sang pasien diperiksa tekanan darahnya terlebih dahulu oleh suster sebelum dokter menanyakan keluhan, mungkin itu hanya untuk mengefisienkan waktu, supaya ketika dokter melakukan anamnesis, dokter sudah mengetahui kondisi vital pasien tsb.
Fungsi pengukuran tekanan darah pasien, pastinya untuk mengetahui kondisi tekanan darah pasien tersebut. Apakah bisa dianggap normal atau tidak.
Seberapa penting pengukuran tekanan darah, jelas sangat penting. Karena jantung memompa aliran darah ke seluruh tubuh kita. Bisa dibayangkan kan kalau saja jantung kita berhenti melakukan aktifitasnya, atau yang sederhananya kalau jantung memompa darah sedikit lebih lambat atau lebih cepat dari normalnya, apa yang akan kita alami..:p. Kesimpulanku sih, jantung itu motor penggerak di tubuh kita.
Terakhir, menurutku, dokter bisa saja tidak melakukan pengukuran tekanan darah kalau memang pengukuran tersebut dianggap tidak perlu. Kalau ternyata sebenarnya pengukuran itu perlu tetapi ada dokter yang mengabaikannya, itu sih silakan tanya sendiri kenapa-kenapanya ke si dokter, soalnya sejauh yang aku tau sih belum ada=).
Tapi itu cuma pendapatku lho. Nah kalo menurut Nanda sendiri bagaimana?
Atau teman2 lain punya pendapat berbeda, ingin menambahkan atau menyanggah?
Oia, Mas yang punya blognya mana nih komentarnya..=)
makasih ka? atas jawabannya
kalo kaka nanya pendapat aku.malah aku yang bingung ka?aku nanya justru karena ga tahu,,,hee,,,he
oia ka,,,kok yang punya blog ga kasih komentar ya?
ka rendra,,,mana komentarnya?
gmn cra belajar yang mudah di pahami buat ukur tensi mbk dewi aku bingung
anak kebidanan unita malang tingkat 1
Unita, Universitas Tawang Alun Malang?
Wah, aku punya sodara loh di sana..=)
Liburan aku mampir ke sana ach..:D
Eh, aku malah ga ada pelajaran teori khusus tentang tensi.
Coba kita tanya Mas yg punya blog yah..
Halooo.. Mas? Mas?
Ko ga ada jawaban si..? =(
Mmh, menurutku sih kayanya yang penting sering latihan, sering ngeraba arteri sendiri. Atau kalo lagi nganggur, ajakin temennya main tensi2an =) hehehe
Btw, kalo aku sendiri sih biasanya suka bikin point2, kaya gini:
1) minta o.p (orang percobaan) rileks. Sambil lalu gantung stetoskop di leher kita (biar praktis saat diperlukan)
2) kalibrasi tensimeter.
(untuk latihan bagusnya yg air raksa; buka aliran air raksa, cek saluran pipa, manometer vertical)
3) pasang manset sedemikian rupa shingga melingkari lengan atas dgn rapi & tidak terlalu ketat (2cm diatas siku) dan sejajar jantung.
4) raba pulsasi arteri brakhialis di fossa cubiti sebelah medial
(kalo sering latihan biasanya bisa langsung ketemu)
5) dengan tetap 1 jari meraba pulsasi a.brakhialis, tangan yg lain mompa tensimtr sampai 30mmHg di atas hilangnya pulsasi.
6) turunin tekanan manset pelan2 sampai pulsasi arteri teraba lagi
(tekanan teraba kembali = tekanan sistolik palpatoir)
7) pake stetoskop, tempatkan corong di atas arteri.
(terserah mau pake yg corong bel atau membran, tapi untuk latihan yg corong bel lebih jelas)
8) pompa lagi sampai 30mmHg di atas tekanan sistolik palpatoir
9) dengar melalui stetoskop, sambil nurunin tekanan pelan2 / 3mmHg per detik, sampai terdengar suara bising pertama
(tekanan sistolik)
10) lanjutin penurunan tekanan sampai suara bising terakhir, pokoknya sampai ga kedenger suara bising lagi:p
(tekanan diastolik)
Tapi tadi itu point waktu aku ujian skillab, biasanya tiap dosen punya standart penilaian sendiri2. Kalo prakteknya ga usah pake palpasi (ngeraba pake jari, point 5&6) juga bisa langsung pake stetoskop, sama aja =).
Sip, gampangkan??? =)
Selamat Berlatih teman =)
maaf kalau metode palpasi kan biasanya ada perbedaan dengan auskultasi cara meminimalisasi perbedaan tersebut bagaimana ya? trims π
Assalamualaikum
ka dewi,,,
lama tak jumpa ney,,,
sekarang aku ada kesulitan lagi,,bisakah dikau membantuku,,
he,,,
aku udah kirim email ke kaka,,, tapi kok ga di bales2,,
tolong bngt bantuannya ya ka?
makasih,,,
kak aku seneng denger penjelasan ka2k ttg tensimeter…
yang banyak ya kak!!!!
cz aku mahasiswi kebidanan seneng blajar lewat web…
hehe…
ketimbang denger dosen…
sudara/i saya ingin bertanyapenjela
klo ada tensimeter digital dong!
Q pngin tw prinsip kerja klo bs rangkaianx??
saya mhsw FIK, UKSW kebetulan saya sedang bljr ttg Jantung dan tekanan darah. saya maw mnta pnjlsn yg lebih spesifik apakah da pengaru gaya grafitasi terhadap tekanan darah seseorang??
thkz so much.
maaf pak, saya numpang tanya dong?
boleh ya?
he2…
saya ne mahasiswi ilmu keperawatan.
saya cuma pengen nanya tentang tensimeter pegas.
soalnya saya cari dimana-mana, kurang jelas.
saya tahunya, tensimeter pegas itu nama lainnya adalah sphynomaometer.
makasih sebelumnya…
Maaf mau nanya nich……….?
ada gax ya rangkaian alat tentang gelombang longitudinal, mau buat alat rangkaian nich untuk skripsi, minta bantuannya doooonk………….
tolong jangan menyulitkan para user untuk mengetahui dimana and letak cara kerja pengukuran tekanan darah tersebut
Gek Putu,
sama-sama π
Daus, Rahman, Celly, Sarina, Jati..,
Sori gak bisa bales tulisannya n pertanyaannya .. π Maaf ya..
Agus,
Tolong jangan menyulitkan saya tuk mengerti pertanyaanmu π
tolong minta penjelasan nie
mengapa terdapat perbedaan tekanan darah saat tidur, duduk, dan berdiri
ditunggu balasannya secepatnya
Boleh ikutan sharing kan..? =)
Mbak Sarina,
Sudah dapat info ttg Tensi pegas?
Maksudnya tensi pegas itu tensi yang pake jarum bukan yah?
Kalau ga salah dosen sy pernah bilang, Tensi jarum disebut aneroid karena monitornya memakai jarum jadi ada mekanisme pegas di dalemnya..
Pak Jati,
Rangkaian alat ttg gelombang longitudinal maksudny rangkaian alat yg menganut sistem gelombang longitudinal?
Berarti bisa alat apa aja yg berhubungan dengan bunyi kan? Kalau di bid.Kedokteran ada alat bantu dengar, etc.
Kalau misalkan belum ada ide, coba ikut MFI (Milis Fisika Indonesia) aja Pak, InsyaAllah di sana banyak yg bisa membantu..
Mbak Nurul,
Perbedaan tekanan darah pada posisi tertentu berhub.dgn gaya gravitasi. Titik gravitasi tubuh atau pusat gravitasi tubuh kita bisa berubah sesuai gerakan yg kita lakukan, itu yg nyebabin pusat massa kita berbeda2 setiap kita berubah posisi.
Itu bukan yah maksudnya? =)
mba2 dan mas2,
saya sedang butuh info mengenai tekanan darah normal untuk pria usia lanjut, masalahnya bapak saya baru saja mengalami stroke ringan dan sekarang sedang dijaga kestabilan tek darahnya (pd saat stroke sempat 190/140).
Nah sekarang sudah beli tensimeter electrik yg tinggal pencet buat chek sehari2 biar praktis, disamping cek oleh dokter keluarga juga. tapi krn berhubung masih suasana lebaran jd dokternya masih cuti.
semoga ada yg berkenan sharing infonya, terimakasih sebelumnya. Selamat lebaran buat yg merayakan.
Assalamu’alaikum…
salam kenal aq Ani yang skrang lg kul di salah satu PTN yang da di Indonesia..
mau tanya ni tentang alat ukur tekanan. kalau di atas dah banyak banget ulasan tentang alat ukur tekanan yang berhubungan dengan kesehatan. tapi yang ingin saya tanyakan bagaimana cara mengukur tekanan yang ada di dalam perut bumi sehingga bisa menyebabkan berbagai peristiwa alam seperti letusan gunung merapi?
thx atas tanggapanya
maf neh ye, cuman sher aja, kalo aku baca sekilas tadi. pada keterangan paling ahir dikatakan, katanya tekanan sistolik yang normal kurang dari 120, dan untuk diastolik 80 ya???
setahu ane sebagai orang awam kayanya, untuk sistolik yang normal kurang dari 150 dan lebih dari 100, kurang lebih penjelasanya yaitu batas bawah itu 100 dan batas atas 150.
Sebenernya saya sependapat dgn Sdr.Solukhi Ibnu Ikwanudin, tapi menurut saya kalau dikatakan tekanan darah normal 120/80 mmHg itu jg ga bisa dibilang salah.
Memang ada range tertentu tekanan darah bisa dianggap normal, apalagi dengan dipengaruhi berbagai faktor
(ex: setelah olahraga, pada saat ini kayanya ga aneh kalo tensi kita tinggi).
Maxi dan Ani,
Mohon maaf saya velum bisa bantu memberikan jawaban.. Mungkin yang lain bisa membantu?
Solukhhi ibnu ikwanudin dan Dewi A,
Terima kasih atas masukannya.
terima kasih penjelasannya sangat ilmiah, dan bagi saya sudah sangat jelas. saya mohon info untuk alat tensimeter tersebut kita dapat membelinya dimana ya?
trims,
salam… smoga sehat selalu
terima kasih penjelasannya sangat ilmiah, dan bagi saya sudah sangat jelas.
It’s very useful for all the innocent needing it so. It will be better if you spread your writing away.
Thanks, friend!
Ka gw mu tnya dun,Prinsip terjadinya dEtak saAt pengukuran tekanan darah tUh kyk gmana?
hallo..
mo numpang tanya donk,,,
klo situs untuk mendownload ebook gratis dan ga ribe di mna ya???
tlong blas secepatnya
Waduh,pusing juga ya baca nya….males mikir akh. Biar zuster aja deh yg ngasih tau berapa tekanan darah ku hari ini ???……………………
Hello webmaster
I would like to share with you a link to your site
write me here preonrelt@mail.ru
salam kenal sebelumya….saya feny mahasiswa keidanan
saya mau tanya mengenai tensimeter.Ketika menggunakan tensimeter,saat mendengar denyt jantung pertama kali,sebenarnya manset menekan organ apa??mohon berikan alasannya secepatnya.terima kasih….
mas aku ada tugas fisika tentang prinsip kerja stetoskop dan tensimeter berdasarkan ilmu fisika,gimana nech…..?!!bantuin ya mas….??
om… bantuin… prinsip kerja doppler, usg, n ekg… please
Iya dong Om. Bantuin dong yak =)
ass..
numpang nanya bole??
cara mengalibrasi alat tensi darah (sphygmomanometer) itu gmn y langkah2 nya???
jgn bilang klo tinggal pergi k tukang kalibrasi..
^^
thanks be4..
aslm….
ci mo nanya,
1.pemisalan apa yg di ambi untuk merumuskan rumus Poiseuille?
2.rmus poiseuille tu pa beserta penurunannya?
tanks before ya kak!!!!!!!!!!!!!
maaf sbelumnya mengganggu saya mau tanya…..ni tgas dr dosen prinsip kerja tensimeter jika dihubungkan pada fluida???trus komponen apa saja yang ada di tensimeter jika dihubnugkan pada konsep fluida??tks a lot
ok. im in.
Sblum’y mksih buat mas rendra n mba dewi.saya mau tanya,ini tenang standar tekanan darah.d atas dsbutkan bhwa n0rmal tekanan darah itu 120/80 mmHg.truz d spgm0man0meter mempunyai interval 10 mmHg.bunyi krktk0f sbgai pnetapan sist0l diast0l mnimal trd9r 4 x.yg jd prtanyaan saya,kenapa bisa ada sist0l diast0l 90/80?70/60???mohon jawaban’y..mkch
tekanan darah bergantung pada viskositas juga ingat kalau ada polisitemia hematokrit meningkat maka resistensi perifer meningkat juga dan juga sebaliknya
mkaciii iaaa penjelasannya… pe mcii krang jelazzzz. jelazin gii yaaaa….
mas ,gmna cara pemakaian tensimeter yang baik ???
tolong jelasin langkah2nya …
mksih
Makasihh banyakkk infoonyaaa mas…
^__^
Hi,
kalau tak keberatan nak ikut-serta berbincang..saya James dari Sabah
makasi penjelasnnya……..!
sya mau tnya,,gimna cra untk mnggunkan sfigmomanometer yg baik..
^_^
z , maw tax nie ADA BERAPA mcam ALAT pngukur darah it,,,,,,,,,,,,,,,,,,?? mhon d’jlazkn yah dgn cra mnggunaknX…..!!!!
mksich yah,,,,, ats pjlasnX ,,, sngat………… bgus pnjlazanX… PkokX ,,,,, OK……..!!!! LANGSUNG MSK D’OTAK NIEEE
makasih yawh,,,
atas ilmunya,,,,
makasih atas infonya,,,,
makasih atas infonya,,,
dr. Dewi terimakasih..
kebetulan saya mahasiswa pend fisika sedang membutuhkan artikel ini sebagai bahan mata kuliah saya…
ternyata fisika berhubungan sama kedokteran ya….
wah wah keren π
info yg bagus…tp tetep aja penjelasan fisikanya gw gak ngerti huehehe… thx
makasih, penjelasanya…. π
wah…..subhanallah trimakasih ya atas ilmunya membantu sekali bagi saya yang sedang mengerjakan tugas
haloooo lonsul ni ya…..?
aku berumur 39 tahun BB ku 85 kg aku selama ini ngak punya tekanan darah tinggi selalu rendah di 110/70 dan pada tgl 7 september 20011 kemarin tekanan darah ku 150/110. disini yang ku tanyakan mengapa tekanan diastol ku telalu tinggi apa pengaruhnya terhadap ku, ke jantung kah atau kemana……
asslmualkum,,
mau nanya,,saya viola mahmudah dari akbid graha husada cirebon,,mau nanya,,apabila tekanan darah rendah apakah HBnya juga bisa dikatakan rendah,,terus tensi meter yang bagus yang seperti apa?? tensimeter air raksa apa digital..
sebelumnya trima kasih..
Kalau orang yg umurnya di atas 45 thn air raksanya harsus di pompa hingga mencapai angka berapa…??? sebaliknya klo untuk balita..???
Hai
Salam Kesehatan dai saya π
TERIMAKASIH ATAS TERSEBARNYA HAL INI DI INTERNET !
mantul..
“mantap betul” infonya
mantab infinya.. intinya jangan dipikir..
tenang aja broooo,,,,,,,,,!!!!!!!!!!!!!!
terima kasih infonya π
wah benar benar sangat membantu mas buat praktikum fisika kedokteran π salm knl ya mas
Sugeng Rawuh……..
matursuwun informasinya tentang tensi darah, yang mana saat ini kami perlukan dan yang pasti sangatlah besar manfaatnya.
Salam Hormat,
Pascalis
TERIMA KASIH PENJELSANNYA YAH .. π
Ikut sumbang informasi. Kini dipasaran telah tersedia alat tensi darah digital. Salah satunya merek Omron. Tersedia di apotek-apotek terdekat. atau bisa cek di http://www.bhinneka.com. Semoga bermanfaat.
[…] Alat pengukur tekanan darah | sugeng rawuh Saya kira hampir semua orang pasti pernah diperiksa tekanan darahnya. mungkin ada yang bertanya dalam hati, "bagaimana ya kok bisa tekanan darah diukur?".. […]